Thursday, June 09, 2016

After 5 Years .... I am Back!

Tidak terasa 5 tahun telah berlalu dan saya belum menuliskan artikel lagi di blog ini. Namun percayalah! Meski saya telah lama tidak menulis artikel ini blog ini, saya tetap menuliskan banyak artikel di buku catatan saya. Banyak rekan-rekan yang memberikan respon kepada saya untuk kembali posting di blog dan saya percaya semua karena Anugerah Tuhan kalo saya bisa sharing lagi soal apapun melalui blog ini.saya yakin saya tidak bisa posting terus secara intens karena keterbatasan saya di China untuk membuka blog saya sendiri alias diblocked. Saya baru dapat update kalo saya berada di luar China. Namun saya tetap bersyukur kepada Tuhan kalo Tuhan masih memimpin hidup saya bersama istri saya, Claudia melayani Tuhan di China. Solideo Gloria.




Hidup hanya satu kali! Pertanyaan saya adalah bagaimana kita menanggapi hidup kita yang hanya satu kali ini? Setelah 5 tahun berlalu, saya melihat hidup manusia semakin modern, canggih bahkan kita bisa menghasilkan atau mempunyai lebih banyak secara online. Hidup yang kualitatif. Pertanyaannya adalah apakah ini hidup yang dikehendaki Tuhan? Saya percaya hidup yang berkualitas adalah hidup yang dikehendaki Tuhan.

Hidup yang berkualitas: Yesaya 65:17-25

1. bukan urusan umur panjang tapi esensi hidup kita. berapa banyak orang yang mati di dalam kekonyolan akibat dosanya sendiri misalnya gaya hidup yang salah seperti obat bius, free sex, stress, bunuh diri, dll. gaya hidup seperti ini bisa dicegah dan korban gaya hidup seperti ini ada di sekeliling kita. Pertanyaannya, apakah kita peduli kepada mereka? Jangan-jangan kita orang kristen yang kehilangan kepedulian kepada mereka yang terhilang sehingga kita menganggap hidup kita kita berkualitas karena hidup kita baik-baik saja, harta kita diberkati, tidak kekurangan apapun bahkan melayani di rumah Tuhan di dalam kehangatan comfort zone bersama saudara seiman yang jangan-jangan sama kondisinya dengan kita alias munafik. Ini ironis kalo kondisi kekristenan kita demikian. Hidup kita ini Anugerah. Mari kita meresponi Anugerah-Nya dengan mengusahakan hidup yang bertanggungjawab dengan mengejar kualitas hidup yang benar yaitu mengenal Allah satu-satunya yang benar dan Yesus Kristus, Firman yang menjadi daging, teladan hidup kita mengikuti esensi hidup yang sejati.(20)

2. semua bekerja dan menikmati hasil pekerjaan itu. Hidup bukan buat senang-senang belaka. Hidup itu kerja! Banyak orang hari ini maunya kerja yang dapat gaji besar yang kalo bisa ga usah kerja keras alias fun. Maunya dapat keuntungan banyak tapi ndak mau kerja. Ini bertentangan dengan Alkitab. Burung di udara aja cari makan sendiri karena Tuhan memberikan providensia kepada binatang dan tumbuhan, apalagi manusia! Berapa banyak orang kristen yang tidak mau mengenal Allah dengan serius, sungguh-sungguh mengejar kebenaran yang satu-satunya? Berapa banyak orang kristen yang mengasihi Firman-Nya dengan membaca Kitab Suci dan melakukan prinsip-Nya di dalam penerapan hidup mereka sehari-hari? Berapa banyak orang kristen yang mau bekerja bagi Tuhan agar kita dapat pergi memberitakan Injil kemanapun Tuhan mau kita pergi? Kejatuhan kita adalah kita tidak menganggap hidup itu bekerja! kita anggap hidup di dalam Kristus itu seperti kita dapat hadiah jackpot! Tidak ada tindakan yang berarti di dalam kerohanian kita selain menghamburkan-hamburkan anugerah-Nya dan berkata "God is good" tanpa makna esensial yang benar! Ayo kita jangan buang waktu kita di dalam kesia-siaan! Kita mohon Tuhan ampuni kita dan maju melakukan pekerjaan-Nya dan mohon sukacita-Nya hadir dalam kenikmatan kita melakukan pekerjaanNya.(21-23)

3. semua hidup damai, rukun dan harmonis. Setiap kita adalah manusia berdosa yang masih memiliki potensi benci, dengki, iri, curiga di dalam pelayanan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam gerejapun kita masih melihat problematika ini merajalela dan merusak kesaksian dan kemurnian kekristenan di dalam sejarah. Namun disinilah kita sedang bersama-sama menguji kemurnian esensi hidup kita bersama. Kita sedang saling belajar memahami dan mengenal arti kualitas hidup sebenarnya yang harus menjadi bagian dalam hidup kita semua sebagai gereja-Nya. Yang kuat tidak boleh tindas yang lemah. Yang kaya tidak boleh tindas yang miskin. Yang pandai tidak boleh tindas yang bodoh. Semua harus bersama-sama! seperti serigala dan anak domba bersama makan rumput. Secara prinsip, sederhana dan simple namun tidak mudah dijalani. Meski demikian, semua dapat terealisasi kalo semuanya punya ketaatan total kepada Firman Allah dan Kristus. Hanya di dalam-Nya kita baru dapat mengalami damai, rukun dan harmonis yang sejati.(25)

4. tidak ada ketakutan. hidup seperti saat singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Dua binatang yang dianggap paling berbahaya dan ditakuti sudah bukan lagi ancaman. Bukankah ini indah? Namun semua ini tidaklah indah disaat hidup kita justru membahayakan dan menakuti orang lain sehingga kita mengancam orang lain dan menjadi trouble maker bagi orang lain maka kita pasti dihukum oleh Tuhan dan Tuhan tidak akan memberkati kita maupun pelayanan kita! Kiranya Tuhan memimpin hidup kita bersama di dalam pertolongan-Nya agar hidup kita dapat menjadi hidup yang berkualitas, berintegritas yang kembali pada keagungan otoritas-Nya yang memberikan kemerdekaan dignitas yang benar dan kesaksian realitas hidup yang benar di dalam Allah Trinitas satu-satunya yang benar!

Dalam Kasih-Nya.
Vik. Daniel Santoso
Taipei, Taiwan

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...