
1. Lemah tetapi Dikuatkan


2. Pembalasan dendam
Tema Pembalasan dendam banyak digemari oleh para film director baik Hollywood, Bollywood maupun Blockbusters. Nuansa ketidakadilan yang dialami oleh manusia di dalam dunia ini menjadi salah satu pemicu lahirnya kisah-kisah penuh misterius dan violence. Dalam Produksi Film dari Marvell– Batman Begins punya konsep pembalasan dendam sendiri, baginya pembalasan dendam itu legal asal tidak bunuh orang. Kedua, legal asal menyelamatkan korban lebih penting daripada dirinya sendiri. Ketiga, legal asal orang lain gak jadi korban karena revenge. Jika demikian, berarti pembalasan secara setimpal disetujui oleh Batman. Bagaimana dengan kekristenan ? Justru kita mempercayai sebuah prinsip Firman Tuhan yaitu Pembalasan adalah HakTuhan. Memang kita harus menegakkan keadilan tetapi semuanya harus didasarkan atas Kasih-Nya karena jika demikian maka kita akan liar dalam menjalankan keadilan. Kasih Kristus harus menjadi dasar dari keadilan. Ini prinsip yang harus bertahta dalam diri kita yaitu Kasih Kristus.

Tema ini muncul dalam Spiderman 3. Saat Parker harus kehilangan kakeknya karena ditembak oleh salah satu penjahat dari dua penjahat. ia begitu rasa bersalah sampai gak bisa mengampuni dirinya sendiri maupun mengampuni penjahat tersebut. Tetapi justru dalam scene pertemuan Parker dan Penjahat tersebut justru Penjahat menyadari kesalahannya dan memohon maaf kepada Parker, justru Parker melakukan respon yang berbeda dengan film-film action yaitu mengampuni. Mengampuni diri sendiri dan mengampuni orang lain. that was good point !
Tema-tema diatas hanyalah contoh-contoh message yang bisa kita nikmati tetapi sayapun harus mengingat bahwa message merekapun bukan message yang original. Konsep pahlawan yang lemah tapi dikuatkan, menegakkan keadilan maupun mengampuni itu justru semangat message Alkitab. Bedanya, mereka hanya membawa kita untuk belajar moral kebaikan dalam hidup fana sedangkan pahlawan iman membawa kita kepada Kebaikan itu sendiri yaitu Kristus yang membawa kita kepada hidup yang kekal. Maka jika saudara belum baca Alkitab, saya mengundang saudara untuk membacanya karena disana banyak kisah-kisah pahlawan-pahlawan iman yang lebih " berkualitas " dan memiliki " hidup yang kekal ".
Seorang teolog Reformed, Harvie Conn mengatakan film adalah ' cermin budaya ', maksudnya adalah suatu " reflection " yang bernilai baik dari sikap kontemporer, filsafat, nilai maupun pola hidup. Tentu saja, Film menjadi produk dari kebudayaan. Sayangnya, banyak film yang beredar justru memiliki misi yang berbau politis, sarkastis, violence, abuse, hujatan, bidat. Banyak film yang beredar cenderung liberal maupun berusaha menumbangkan nilai-nilai agama orthodoks. Misalnya liberal hari ini menekankan kesetaraan di antara laki-laki maupun perempuan, ras, kebudayaan, agama maupun kaya miskin - istilahnya semua jadinya sama. ini semangat ekumenikal yang membawa segala sesuatunya jatuh ke dalam relativisme. Dalam artikelnya, John. M. Frame mengatakan bahwa kita sebagai orang kristen harus berani untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah berdasarkan konsep Firman Tuhan karena bagaimanapun bagus atau jeleknya sebuah film tetapi irasionalisme dan rasionalisme ( vocabulary dari cornelius van til ) atau pesimisme dan optimisme ( vocabulary dari os guinness ). Oleh karena itu kita memang akan menemukan kehadiran moral irasionalisme dan rasionalisme ( vocabulary cornelius van til ) walaupun palsu tetapi kadang kita bisa menemukan jejak-jejak ide kristen yang muncul jelas. Oleh karena itu presuposisi menjadi penting. Kita berada " di dalam " dunia ( Yohanes 17:11, 15 ; Titus 2:12 ) tetapi bukan " dari " dunia ( Yohanes 15:9 ; 17:14, 16 ). Menghindari dunia ? Jelas bagi John M. Frame, itu tidak masuk akal. justru kita seharusnya berada di dalam dunia untuk menantang zaman. Bagaimana dengan kita ? Melihat Film-film tokoh Marvell, kita masih bisa mempelajari " something " meskipun ada yang pesimis maupun optimis palsu tetapi justru kita dipanggil untuk menemukan message Ilahi yang entah mereka sadar atau tidak sadar dalam alur mereka dan biarlah Roh Kudus menyatakan Kuasa Transformasi bagi anak-anak-Nya tuk membuka satu-satunya Kebenaran sejati yang menyatakan hidup yang kekal yaitu Kristologis. Amen.
Dalam Kasih-Nya
Daniel Santoso
Taipei, Taiwan, ROC