Friday, March 14, 2008

Redemptive Spirituality

Di dalam Yesus, Allah bekerja di dalam penderitaan, kejahatan dan mengubahnya menjadi kebaikan untuk semua. Sebenarnya dari manakah penderitaan dan kejahatan ? darimanakah asal mula dosa ? adalah misteri ( ulangan 29:29 ) tetapi realita yang kita dapat lihat bahwa semua karena “ self “ yang menyebabkan diri kita jatuh ke dalam dosa. Kita kembali kepada Alkitab, tujuan utama Alkitab bukan memperjelaskan asal mula dosa tetapi bagaimana Allah bekerja di dalam penderitaan dan mengubahnya menjadi kebaikan dan sukacita. Di dalam Christian Philosophy, Agustinus memiliki pandangan bahwa penderitaan memperindah panorama kehidupan. Kalau demikian, yang buruk itu adalah bagian dari sebuah keteraturan yang lebih tinggi walaupun kita tidak selalu dapat memahami dan melihatnya. Agustinus mempercayai penderitaan yang kita alami di dunia ini memiliki makna sebab dia sudah direncanakan dank arena dalam perencanaan itu dia akan berguna bagi sesuatu yang belum kita kenal seluruhnya. Agustinus menuliskan dalam “ De Gratia et Libero Arbitrio “ yang berbunyi demikian : “ Allah tidak menghendaki dan mencintai keburukan, Namun Dia mempunyai kesanggupan untuk mengangkat keburukan itu dan memadukannya ke dalam keteraturan-Nya. Penderitaan tidak terjadi atas keputusan Allah. Baru ketika sudah ada keburukan, Allah memasukkan-Nya ke dalam tatanan-Nya. Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk segala sesuatu yang dapat berdosa ; namun bukan supaya mereka berdosa, melainkan supaya mereka memperindah universum, entahkah dengan atau tanpa dosa “

Bagaimana, Yusuf anak Yakub yang dijual oleh saudara-saudaranya ke saudagar mesir selama 17 tahun, eh malah jadi pemimpin muda di Mesir. Yusuf mempercayai sebuah doktrin dalam Kejadian 50:20 bahw manusia dapat mereka-reka yang jahat tetapi Tuhan mereka-reka yang baik. Kenapa Yusuf dibuang ? untuk diselamatkan ! Oleh karena itu Agustinus benar di dalam menekankan Allah pemilik hak cipta Ilahi bagi keburukan tetapi ia menekankan kesanggupan Allah untuk menggunakan keburukan yang diproduksi manusia menjadi sesuatu yang berguna.


Yesus, dihujat dan dipermalukan karena kesalahan-Nya. Tidak heran, Yesaya 53 mengambarkan orang kira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Di dalam kisah 2:23, Ia diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya. Anak Allah mengalami suffering untuk apa ? hancurkan suffering ( Yesaya 53:5 ) – Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Tema salvation muncul dari penderitaan Kristus yang memberikan pengharapan kepada manusia untuk mengambil keputusan mengikuti dia, meski hidup menderita ada pengharapan yang memberikan “ secure “. Puji Tuhan ! Sebab Tuhan baik, bahwasanya sampai selama-lamanya …


Selamat Paskah

Daniel Santoso

Beijing, China

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...