Monday, May 14, 2007

Hope and Victory

Sejak manusia berdosa, tiada seorangpun dapat mencari Allah dan Kebenaran-Nya secara “ perfectly “. Salah satu ketidakmampuan manusia mencari Allah dan kebenaran-Nya yaitu sebuah bangunan zigorad babilonia yang pernah tercatat di sejarah peradaban manusia yang desainnya diabadikan di Great Mosque, Samarra di Irak. Memiliki 23 pintu gerbang – tinggi 55 meter bentuk “ pisang molen “ or “ ice cream cone “ yang mampu menampung 80.000 jemaat. ( Kejadian 11 ). Mereka dengan visi yang satu membangun zigorad, komitmen yang satu menjalankan visi tersebut dengan susah payah, komunikasi yang efektif untuk mewujudkan visi yang mereka dambakan tetapi apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga manusia diceraiberaikan, bahasa manusia diporak-porandakan sehingga visi yang tadinya satu akhirnya kacau, komitmen yang tadinya begitu solid sekarang kacau, komunikasi yang tadinya efektif akhirnya tidak lagi berguna. Oleh karena itu Zigorad Babilonia menjadi peringatan sejarah manusia ! Mau punya manajemen sebagus mungkin tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan maka semuanya tidak mungkin dapat terlaksana ! Tetapi sayangnya manusia semakin bebal untuk kembali membangun zigorad pribadi mereka dengan ide-ide “ jahat “ yang justru melawan Tuhan. Hasilnya adalah sia-sia. Karena manusia tidak mungkin dapat mencari Allah dan kebenaran-Nya di dalam kapasitas sempitnya manusia yang terbatas. Hanya satu solusi satu-satunya yaitu Roh Allah sendiri yang menyatakan diri-Nya dan Roh Allah sendiri yang menyatakan Kebenaran-Nya maka barulah manusia dapat menemukan Allah dan Kebenaran-Nya yang “ asli “. Roh Allah datang membawa Firman turun ke dalam dunia melalui “ special revelation – wahyu khusus “ yaitu ALKITAB & INKARNASI. Melalui Alkitab dan Inkarnasi barulah kita memahami bahwa di dalam Kristus barulah kita dapat menemukan Allah dan Kebenaran-Nya. Alkitab dan Inkarnasi menjadi “ the crucial point “ untuk menyatakan “ Theology “ dan “ Action “ yang membawa manusia kembali kepada Tuhan. Kelahiran Yesus, Kematian Yesus, Kebangkitan Yesus adalah momen-momen optimistik yang menyatakan pengharapan bagi hidup manusia. Tanpa kelahiran, kematian dan kebangkitan Kristus maka tidaklah mungkin kita dapat memahami “ Theology “ secara “ hidup “. Justru melalui momen-momen tersebut kita dapat melihat betapa momen-momen Yesus turun ke dalam dunia menyatakan pengharapan kita melihat “ Action “ dalam “ Theology “. Hari ini kita memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Disini kembali setiap kita melihat momen yang berharga dalam inkarnasi Tuhan untuk menyatakan sekali lagi, Pengharapan bagi umat Tuhan yaitu Theology of Victory. Tuhan menang atas maut ! ini bukan statement “ klise “ ! ini “ real “. Oleh karena itu janganlah engkau lengah ! Jika gereja Tuhan dipenuhi oleh anak-anak Tuhan yang “ berpengharapan “ di dalam Kristus yang menang atas maut maka hidup mereka bukan jatuh ke dalam ketakutan tetapi mereka hidup di dalam kelimpahan dan pengharapan iman mereka memberikan “ fighting spirit “ untuk memperjuangkan “ Theology “ dan “ Action “ sampai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Puji Tuhan !

Dalam Kasih-Nya
Daniel Santoso
Taipei, Taiwan, ROC

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...