Wednesday, November 17, 2010

God is better than Sex

Skandal Seksualitas di kalangan Selebritis telah menjadi nilai merah bagi masyarakat untuk menilai kehidupan selebritis secara positif, dalam hal ini selebritis identik dengan kehidupan yang negatif. Betapa tidak, Selebriti seharusnya dapat menempatkan diri sebagai teladan masyarakat yang turut mengembangkan kehidupan moralitas yang baik dan benar bagi generasi penerus bangsa. Di Indonesia, Skandal Seks Ariel Peter Pan begitu gempar hingga sampai mancanegara, sampai hari ini, Ariel masih berada di dalam tahanan di Bandung.

Di Hongkong, Skandal Seks Edison Chen juga mengemparkan Hongkong dan dunia entertaiment sampai hollywood. Melalui jumpa pers, Edison Chen menyampaikan permintaan maaf kepada setiap perempuan yang telah menjadi korban dalam video-video tersebut dan memohon maaf kepada keluarga korban, keluarga Edison dan seluruh rakyat hongkong. Dirinya begitu kepukul dan ia meninggalkan Hongkong menuju Canada untuk memulihkan dirinya. Tidak sedikit, Selebritis-selebritis yang memiliki moralitas yang rendah dan tidak punya kesadaran untuk menjadi teladan masyarakat. Mereka hanya mau hidup glamour dan diperlakukan seperti King & Queen. Seharusnya, mereka sadar bahwa sebagai public figure harus memiliki hati untuk mendidik masyarakat dan mengarahkan masyarakat untuk hidup di dalam kebaikan dan kebenaran termasuk etika seksualitas. Bagaimana kita seharusnya mendidik generasi muda terhadap free sex?

Saya sangat kecewa terhadap sebagian gereja yang telah kehilangan suara kenabian untuk mendidik generasi-generasi muda untuk setia hidup dalam kebenaran dan hidup dalam kesucian. Maksud saya, ada gereja yang sengaja tidak memerangi free sex malah mendukung free sex dengan “safe sex” alias menggunakan kondom. Inikah panggilan gereja? Sungguh amat memalukan! Gereja seharusnya mengajak jemaat dan masyarakat dunia untuk menghormati seks dan pernikahan, mengendalikan diri dan menjauhi semua tindakan najis dan menjaga kesucian hidup (1Tes 4:4) karena orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah (Ibrani 13:4). Free Sex jelas bertentangan dengan Firman Tuhan, enggak peduli safe sex or not, tetap melanggar etika dan norma di hadapan Allah dan manusia. Jika demikian, bagaimana kita seharusnya hidup dalam kebenaran dan kesucian? Seks itu indah bagi mereka yang “menikah”. Jangan lancang! Jika lancang, kita telah memilih jalan hidup sendiri untuk tidak kembali kepada jalan Tuhan dan cari liang kubur sendiri. Ingatlah, Allah melarang dengan tegas “free sex” yang telah menodai kesakralan arti seksualitas. Jadi, siapapun kita yang telah jatuh ke dalam dosa, kita harus belajar bertobat dengan sepenuh hati dan bertanggungjawab menjaga kesakralan hidup dan cinta kasih yang telah Tuhan anugerahkan kepada manusia ciptaan-Nya untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan natur cinta kasih-Nya.

Akhirnya, Edison Chen kembali ke Hongkong. Yup! Artis muda Hongkong yang terjun dalam blantika musik hip hop, dunia akting hongkong maupun hollywood, model dari Levi’s dan model MV kembali mengadakan jumpa pers di CNN Talk Asia dan memaparkan pertanggungjawaban Edison. Rupanya, perubahan hidup baik iman, pemikiran, emosi dan aksi menjadikan setiap kita kembali melihat krusialnya etika seksualitas yang setia kepada Firman Tuhan dalam hidup anak-anak Tuhan.Semoga Edison sungguh-sungguh menekuni apa yang Tuhan kehendaki dan menghidupi sebuah kehidupan yang suci dan bertanggungjawab di hadapan Allah dan di hadapan manusia.

Semoga mereka bukan bertobat hanya "panas-panas tahi ayam". Be Strong in The Lord!

In Christ
Daniel Santoso
Beijing, China

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...