
Sayangnya, kesetiaan mereka hanyalah sekadar tekad saja, harus diuji dengan masa bahaya sehingga kesetiaan mereka diproses layaknya emas murni. Beberapa tahun yang lalu, saat pertama kali saya mengunjungi sebuah universitas di kota Taichung yaitu Feng Chia University, saya terkagum-kagum dengan sebuah tanda salib lampu yang dipasang di sebuah pohon besar karena saat musim panas, musim dingin, musim semi, musim hujan – salib itu tetap berada disana ( kepanasan, kedinginan, kehujanan, tertimbun daun ). Siang panas hujan malam dingin, salib itu tetap disana menunjukkan gereja mahasiswa ada disana. Saya mempelajari sebuah kebenaran rohani yaitu bukankah salib adalah benda mati ? kenapa kok benda mati kelihatannya lebih setia daripada manusia yah ? bagaimana dengan dirimu, kawan ? dalam hal ini saya belajar tidak terlalu cepat menganggap diri sebagai seorang yang setia karena jangan-jangan saya belum melakukan apa yang salib lampu itu lakukan ! Sebuah doa sederhana dariku, Tuhan ajarlah kami untuk setia, dalam perkara kecil maupun perkara besar – tetap belajar setia melayani-Mu. Puji Tuhan !
Dalam Kasih-Nya
Ev. Daniel Santoso
Beijing, China