Thursday, January 17, 2008

Fire and Ministry

Imamat 9:23-24 / 10:1-3

Di dalam Imamat pasal 8, Allah memerintahkan Musa memanggil Harun dan keturunannya untuk menahbiskan mereka sebagai pelayan kemah suci tetapi pertanyaan yang muncul adalah apakah mereka yang ditahbiskan oleh Allah pasti kaum yang diselamatkan Tuhan ? Mengapa Tuhan murka terhadap anak Harun ? bukankah Allah telah menahbiskan mereka ? Apakah Tuhan salah menahbiskan mereka ?

1. Setiap pelayanan yang benar harus bersumber pada Firman Tuhan dan Perintah Tuhan. Memang Musa diperintahkan Allah untuk menahbiskan Harun dan keturunannya untuk menjadi pelayan kemah suci tetapi bukan berarti mereka layak melayani Tuhan tetapi justru kita dapat belajar melihat Allah sendiri yang memberikan perintah. Apakah perintah Tuhan bisa salah ? Allah tidak mungkin melakukan kesalahan tetapi Allah mengizinkan tragedi Nadab dan Abihu melalui perintah-Nya untuk apa ? membukakan mata kita bahwa sumber pelayanan hanya ada pada Allah satu-satunya. Apakah pelayan Tuhan di seluruh dunia mengamenkan dan mengerjakan hal ini ? Ironis, banyak pelayan-pelayan Tuhan melayani Tuhan bukan karena kesadaran bahwa sumber pelayanan dari Tuhan tetapi justru mengerjakan sebuah perjuangan “ self actualization “ agar mereka dapat “ go international “ melalui observasi, studi yang mendasari aplikasi mereka. Ini bukan ajaran Alkitab. Allah memberikan perintah untuk mereka melayani kemah suci dengan kesucian ! Disini kita harus mendisiplinkan diri untuk melihat apa itu perintah Tuhan ? perintah Tuhan itu absolute dan tiada seorangpun yang mampu mengantikan perintah-Nya karena mereka bukan Allah. Kita harus juga belajar melihat di dalam perintah Allah ada “ education “. Ada pendidikan yang membawa setiap pelayan-pelayan Tuhan untuk tidak liar melayaninya tetapi dibawa untuk mendisiplinkan diri untuk melayani. Oleh karena itu setiap pelayanan harus kaku di dalam prinsip Firman Tuhan karena tidak dapat dipermainkan oleh siapapun ! setelah saudara mendengar ini semestinyalah saudara merasa takut dan gentar karena pelayanan saudara adalah milik Tuhan, bukan hasil kekreatifan pemikiran manusia di dalam pelayanan. Dimana takut dan gentarmu hari ini ! berbaliklah pada Tuhan dan takutlah kepada Tuhan karena itulah awal dari pengetahuan termasuk pelayanan ! ada hak apa kita melayani Tuhan jika sumber bukan dari Tuhan?

2. Sebelum kita dapat melayani orang lain, kita harus terlebih dahulu dikuduskan dari dosa dan menyerahkan diri kita secara total kepada Tuhan. Disini setiap pelayan Tuhan harus belajar senantiasa memelihara keselamatan di dalam proses pengudusan ( sanctification ). Jadi, semakin seseorang dekat dengan Allah maka semakin ia harus menghormati kekudusan Tuhan di dalam kehidupan pribadinya dan pelayanannya, jika tidak ia mati ! Nadab dan Abihu adalah pelayan-pelayan Tuhan dari garis keturunan Harun. Harun adalah Imam dan mereka adalah anak-anak imam.Banyak orang mengatakan bahwa mereka adalah orang suci tetapi apakah segala sesuatunya berlaku secara otomatis bahwa karena Harun adalah imam maka anak-anaknya pasti beres imannya ? jawaban adalah tidak ! Jadi jangan kira saudara termasuk keluarga orang percaya maka saudara otomatis adalah orang percaya. Mimpi ! Justru dari kisah ini kita melihat bahwa Nadab dan Abihu mengambil perbaraan, membubuhkan api dan menaruh api dan ukupan di atas api. Mereka tidak berhak melakukan itu tetapi mereka “ kreatif “ melakukan pelayanan menurut ambisinya sendiri. Disini bentuk nyata bahwa meskipun mereka adalah anak imam tapi hidupnya tidak otomatis mencerminkan keimaman melainkan ada didikan bagi manusia untuk diproses becoming to be his servants. Pendidikan disini berbicara mengenai kerelaan diri untuk mengikuti apa yang Tuhan mau kita kerjakan di dalam pelayanan. Seringkali kita kurang dapat mengerti kenapa pemimpin rohani kita marah maupun keras kepada kita, akan tetapi kita harus belajar melihat Tuhan yang melalui diri mereka, kita diajak untuk belajar mencerna setiap didikan keras yang mereka ajarkan. Maka sanctification kita nikmati dari Tuhan sendiri, salah satunya melalui pemimpin rohani kita. Kejatuhan Nadab dan Abihu adalah mereka tidak setia kepada Tuhan dan pemimpin rohani mereka yaitu Harun. Akhirnya murka Allah nyata di atas mereka.

3. Murka Allah dinyatakan bagi mereka yang kreatif membangun pelayanan yang tidak God centered. Kenapa Nadab dan Abihu dimurkai Allah ? mereka dimurkai Allah karena mereka telah menaruh api asing ke mezbah persembahan – api yang tidak diperintahkan oleh Allah. Bukankah ini menjadi gambaran kita sebagai pelayan-pelayan Tuhan yang seringkali melayani bukan dengan api dari Tuhan tetapi menaruh api asing ke dalam pelayanan kita sendiri sehingga pelayanan kita dimurkai oleh Tuhan. Dalam Imamat 9 :23-24 – Api Tuhan menghanguskan mezbah korban maka bangsa bersorak dan sujud menyembahnya. Dalam 10:1-3 – Api Tuhan menghanguskan anak harun dan semuanya terdiam. Melihat catatan sejarah ini, mari kita merefleksikan diri kita di hadapan Tuhan, bukankah kita seringkali melayani bukan dengan api dari Tuhan ? seringkali kita melayani Tuhan tetapi membawa api sendiri yang asing sehingga pelayanan kita justru mati dan hangus. Nadab dan Abihu adalah imam tetapi melayani tidak sesuai dengan perintah-Nya, mereka telah menodai kekudusan Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan, seharusnyalah mereka menunjukkan hormat kepada Allah dan kekudusan-Nya. Adakah pelayan Tuhan yang hormat kepada Allah hari ini ? adakah pelayan Tuhan yang menjunjung kekudusan-Nya dalam pelayanan hari ini ?

Dalam Kasih-Nya

Ev. Daniel Santoso

Jakarta, Indonesia

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...