
Dalam buku " Waktu dan Hikmat " karya Pdt. Dr. Stephen Tong, definisi waktu ( kronos ) adalah waktu yang berjalan secara mekanis dan definisi momen ( kairos ) adalah suatu saat di dalam waktu yang tidak akan terulang kembali. Melihat dari definisi diatas maka pertanyaan yang muncul adalah hidup kita ditentukan oleh kronos atau kairos ?
Hidup kita bukan dibentuk oleh waktu yang mekanis ( kronos ) justru momen ( kairos ) lah yang membuat kita belajar mengerti bagaimana kita menemukan momen yang berharga dan kekal dimana seringkali kita membiarkan waktu itu lewat begitu saja tanpa pengertian yang benar sehingga semua momen tersebut " no meaning ". Dalam buku " The Purpose Driven Life ", Rick Warren menawarkan spiritual journey selama 40 hari yang mungkin menjadi momen penting ( kairos ) bagi new believers atau sebagian orang kristen tuk mempersiapkan diri mereka menuju kekekalan. Rick Warren mempercayai bahwa 40 hari itu biblical karena Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah menganggap 40 hari adalah periode waktu yang penting secara rohani. Kapanpun Allah ingin mempersiapkan seseorang bagi tujuannya , Allah mengambil 40 hari. Menurut hemat saya, Rick Warren telah berani memutlakkan 40 hari spiritual journey adalah " kairos " mutlak yang Tuhan berikan kepada orang yang dipersiapkan Tuhan. Apakah penentuan Warren ini bisa diterima ? Tidak ! Allah tidak pernah berkata bahwa 40 hari adalah mutlak satu-satunya metode pemulihan rohani maupun pengenalan rohani. Tuhan justru tidak terlimitasi dengan 40 hari tersebut, justru Tuhan bisa memakai sewaktu-waktu untuk mempersiapkan orang-orang pilihan-Nya. Memang benar ada beberapa orang mengalami secara 40 hari , tetapi ada juga yang mengalaminya seumur hidupnya maupun mengalami hanya beberapa waktu bahkan kurang dari 40 hari ( seperti penjahat yang disalib disamping Tuhan Yesus ). Menurut saya, Rick Warren sudah terlalu lancang dalam menetapkan waktu " kairos " yang membuka pintu ambiguitas bagi mereka yang belum alami 40 hari tersebut. Mari kita kembali melihat " kairos " adalah semata-mata anugerah Allah kepada kita dimana kitapun harus bisa melihat, menangkap dan menggunakan sebaik-baiknya di dalam otoritas-Nya untuk kemuliaan Tuhan.
Solideo Gloria
Dalam Anugerah-Nya
Ev. Daniel Santoso, Beijing, China
Ev. Daniel Santoso, Beijing, China