
Dalam Efesus 5:18 memang ada sebuah “ invitation “ semua orang kristen untuk menjadi penuh di dalam Roh Kudus ( Kisah 2:4, 4:31, 6:5, 7:55, 9:17, 11:24, 13:9 ). Saya mempercayai “ penuh di dalam Roh Kudus “ merupakan kiasan kalau hidup seseorang berpengharapan di dalam Roh Kudus maka sifat yang menonjol ya pengharapannya di dalam Roh Kudus. Maka “ penuh “ tersebut saya membacanya sebagai pengaruh dominan bagi perilaku seseorang. Kita harus kembali mengingat dengan tegas bahwa Roh Kudus bukanlah zat rohani maupun obat kuat penuh kuasa seperti bayamnya Popeye tetapi God Himself. Jika demikian, muncul lagi sebuah pertanyaan, Apakah seseorang menjadi “ penuh oleh Roh “ sekali selamanya ?
Di dalam Yunani, Efesus 5:8 menuliskan bahwa “ hendaklah kamu terus menerus hidup sebagai anak terang “. Jika demikian, how to understand ? Kita dibaptis oleh Yesus Kristus ( Kolose 1:23 ) dengan iman dalam pekerjaan Roh Kudus. Maka pada saat kita dibaptis maka saudara dipenuhi oleh Roh Kudus. Baptisan tidak bisa diulangi lagi tapi kepenuhan perlu diulangi terus menerus diperbaharui oleh Roh Kudus untuk mau menyerupai Kristus. Bagaimana saya bisa menikmati kepenuhan di dalam Roh Kudus ?



Pentakostalisme mempercayai kepenuhan Roh Kudus yang menyatakan “ realitas pengalaman rohani “, “ demonstrasi kekuatan rohani “ dan “ sukacita dalam ibadah publik “. Reformed Injili tidak menyalahkan poin-poin yang ada di atas, tetapi harus mengkritisi interpretasi atas poin-poin tersebut.
Pertama, Kita mempercayai pengalaman rohani adalah anugerah Allah yang cuma-Cuma dalam pertobatan yaitu spiritual power untuk melayani Tuhan di manapun kita berada dan spiritual power untuk dikuatkan dalam bertahan menghadapi tantangan penderitaan untuk memperbaiki konsep yang “ tidak karuan “, memimpin diri maupun kelompok kembali ke jalur Tuhan, menghibur anak-anak Tuhan yang diperlakukan tidak adil maupun memberikan kekuatan anak-anak Tuhan untuk berjuang demi Kristus.
Kedua, Perlu Anugerah Khusus untuk meletakkan dasar iman yaitu Firman Tuhan. Banyak orang mau meletakkan dasar iman yaitu Firman Tuhan dengan iklan-iklan “ spiritual “ seperti doktrin injil kemakmuran, kesembuhan ilahi, pujian bersama artis dan sebagainya. Abad 19 misalnya, Saat filsafatnya Hegel mempengaruhi Jerman – mempengaruhi prioritas hidup orang-orang disana. Hegel menekankan philosophy sebagai hal yang utama, baru kedua theology, ketiga baru arts. Maka gak heran kalo philosophynya kuat maka ini pasti orang itu dibilang berkualitas. Mana ! Justru Goblok ! kalo ada kesembuhan ilahi baru orang kristen beneran, Sempit! kalo ada injil kemakmuran baru orang kristen yang diberkati, Ngawur ! Kita harus rela kembali kepada apa yang dinyatakan Alkitab kepada kita, mari kita belajar daripada semangat Puritanisme yang mempercayai bahwa mujizat yang nyata adalah hidup kekal yang tidak pernah berubah, kemakmuran sejati di dalam Kristus yang menyatakan berkat Tuhan melalui Firman Tuhan hari demi hari, setiap hari, kesembuhan abadi diberikan kepada manusia berdosa untuk bangkit dari kematian dan hidup di dalam kesucian. Ini baru semangat kristen ! Firman Allah cukup ! gak perlu iklan-iklan “ sponsor “ maupun cheerleader “ bayaran “ ! Saya percaya Tuhan dapat memakai dengan heran pembicara yang akademis berintelektual tinggi, betul ! saya percaya betul hal tersebut ! Tapi sayapun percaya Tuhan dapat pakai pembicara yang sederhana. Saya percaya betul ! John Sung bertobat bukan karena pelayanan seorang Ph.D, tetapi pelayanan anak umur 14 tahun. Can you imagine it ? Saat engkau mendengarkan khotbah, kamu harus menempatkan diri sebagai murid, bukan juri. Saat Tuhan pakai hamba Tuhan berkhotbah “ choleric “ atau “ melancholic “ maka kita harus belajar mempercayai Firman Tuhan. Jangan terpaku memutlakkan cara-cara berkhotbah ! jangan buang-buang waktumu untuk menilai khotbah orang lain, kecuali khotbahnya ngawur ! isilah hidupmu dengan merenungkan setiap Firman Tuhan yang dibawakan baik secara rumit maupun sederhana karena KRISTUS
Ketiga, Sukacita dalam ibadah harus kembali kepada prinsip Kitab Suci. Allah kita adalah Roh Sukacita yang tidak terbatas dan semuanya ada di dalam Firman Tuhan. Orang yang merenungkan Firman Tuhan adalah orang yang menikmati sukacita Tuhan. Walaupun ada iklan-iklan “ lagu rohani, film rohani “ yang memberikan sukacita kepada kita tetapi itu boleh ada boleh tidak ada … jangan terpaku dengan metode-metode yang ngetrend tapi humanis … jangan-jangan itu SATAN TOOLS karena mencintai trend “ religius “ tetapi tidak mencintai Tuhan di atas trend. Kita harus kembali kepada hal yang esensial yaitu FIRMAN TUHAN menyatakan SUKACITA TUHAN. ADA SUKACITA ?
Dalam Kasih-Nya
Daniel Santoso
Taipei, Taiwan, ROC