Tuesday, March 29, 2011

Reason for the season 2

Kedua, Yesus Kristus adalah Allah yang rela turun ke dalam dunia yang berdosa, mengambil rupa seorang manusia untuk menggenapi rencana kekal Allah di dalam keselamatan. Manusia tidak dapat memiliki kehidupan yang sempurna karena semua telah jatuh ke dalam dosa. Akibatnya, banyak perintah Tuhan dan ketetapan Allah dilanggar karena mereka mengexcuse diri mereka tidak mampu menjalani perintah dan ketetapan Allah. Yesus Kristus menjadi satu-satunya manusia yang dapat menjadi teladan bagi manusia untuk mentransformasi manusia untuk bagaimana mereka belajar menghidupi hidup yang diperkenan oleh Allah. Dalam hal ini, Yesus Kristus menjadi satu-satunya teladan manusia hidup menurut kehendak Allah. Namun, banyak orang meneladani Yesus di dalam cara yang salah. Mereka bukan mau hidup seturut kehendak Tuhan, melainkan mau menjadi Tuhan menurut kehendak sendiri. Semangat “equality like God” masih panas membara di dalam kosa kata hidup manusia berdosa yang berjubah “religius”. Dalam Alkitab, kita dapat menemukan bahwa Lucifer, pemimpin malaikat Kerubim, pemimpin pujian Surga dan pemimpin malaikat tidak puas dengan semua kepemimpinan yang diberikan Allah kepadanya. Dalam kitab Yesaya 14, kita melihat seruan Lucifer “ I will be like most high. I will be the most high”. Apa yang Lucifer mau? Equality like God. Ini permohonan yang telah keluar jalur “positioning” yang benar! Tuhan menghukum Lucifer dengan membuangnya ke neraka. Siapakah Kristus? Ia adalah Allah yang rela mengosongkan dirinya menjadi manusia, mengambil rupa seorang budak “doulos” dengan “total submission” untuk melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki (Thy will be done).

Ketiga, Yesus Kristus rela mengambil posisi sebagai “the suffering servant” untuk rela mati diatas kayu salib, meneteskan darah-Nya untuk menebus dosa manusia yang berdosa dan memberikan pengharapan baru di dalam hidup kekal melalui apa yang Yesus kerjakan di dalam dunia. Yesus melakukan semuanya untuk menebus dosamu dan dosaku. Ia rela menderita demi menanggung dosa-dosa kita yang sebenarnya tidak Ia lakukan. Ia mengasihi kita dan Ia menyelamatkan kita agar setiap kita dapat kembali kepada Allah Maha Pengasih.

Keempat, Yesus Kristus mati diatas kayu salib, dikubur di kuburan pinjaman. Namun kubur itu kosong dan Yesus menampakkan diri di hadapan murid-murid-Nya. Disini menyatakan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan setiap kita dapat melihat pengharapan di dalam Kristus bahwa ada kehidupan baru setelah kita mati. Dalam hal ini, satu-satunya pendiri agama yang bangkit dari kematian hanya di dalam Yesus Kristus. Jadi, inilah keunikan iman kristen di dalam Kristus dan biarlah semua lidah mengakui bahwa Yesus bukan manusia biasa, Yesus adalah Tuhan dan Hanya di dalam nama Yesus Kristus kita dapat beroleh hidup kekal.
Inilah the real reason for the season. Natal bukan foya-foya! Natal bukan liburan! Natal adalah Pengharapan keselamatan Ilahi, hanya di dalam Yesus Kristus. Sudahkah engkau mengenal-Nya?

Dalam Kasih-Nya
Ev. Daniel Santoso
Tianjin

No comments:

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...