Tuesday, February 06, 2007

Penghiburan Rohani

Setiap manusia membutuhkan penghiburan rohaniah dari Tuhan, Thomas A Kempis memberikan sebuah “ explanation “ :

1. Penghiburan rohaniah sungguh melebihi kesenangan dunia dan kenikmatan daging yang hampa dan mencemarkan. Penghiburan rohaniah suci dan dituangkan oleh Tuhan di dalam jiwa yang suci murni. Ironisnya tak ada seorangpun yang dapat selalu menikmati penghiburan rohaniah ini sesuai dengan kehendaknya sendiri karena bergumul dalam percobaan.

2. Ironisnya kebebasan hati kita semua alias palsu dan kepercayaan terhadap diri sendiri terlalu besar. Kenapa bisa terjadi demikian ? Karena kita kurang percaya secara fullhearted terhadap janji Tuhan. Janji Tuhan memiliki hubungan yang erat dengan perintah Tuhan. Lakukanlah perintah Tuhan karena di dalamnya ada janji Tuhan. Justru pada saat kita melakukan perintah Tuhan maka kita akan menikmati janji Tuhan. Kembali kita mengimani Katekismus Westminster pasal 1, Tujuan manusia diciptakan adalah untuk memuliakan Tuhan dan menikmati Tuhan. Kedua, karena kita lebih suka memerintah Tuhan ketimbang kita diperintah. Unsur egoisme kita seringkali membutakan diri terhadap janji Tuhan yang memberikan kelimpahan kepada kita dalam berkat jasmani maupun rohaninya. Disini kita harus memiliki pengenalan diri dan menempatkan diri secara tepat di hadapan Tuhan. Thomas A Kempis memberikan statement keras yaitu “ Marahlah kepada dirimu sendiri dan jangan sampai kamu tinggi hati dan temukan dirimu yang kecil dan hina sehingga orang-orang dapat leluasa menginjak-injak kamu dan menjadikan dirimu sampah “. Memang betul kok dirimu gak punya apa-apa karena semuanya adalah milik Tuhan, milik kita hanya satu yaitu dosa kita sendiri, itulah sampah ! tapi seringkali kita menganggap diri sebagai “ sampah yang berharga “ padahal kita “ sampah “ yang patut dibakar oleh api yang menghanguskan !
3. Ku tak ingin penghiburan yang menghilangkan rasa bertobat dan saya tidak mau sombong. Matius 22:21 tertulis “ Berilah kepada Allah yang Allah punya “ maka kita manusia adalah kepunyaan Tuhan maka semuanya harus diberikan kepada Tuhan, tetapi justru kita tidak rela memberikan diri kita kepada-Nya karena kita menganggap kita pemilik diri kita, bukan Allah. Padahal paradigma kita salah ! justru kita adalah ciptaan Allah, milik Allah maka kita milik Allah kecuali satu yaitu dosa kita karena itu kita yang mau bukan Tuhan yang mau.


4. Pilihlah tempat yang paling rendah niscaya kita akan diberikan tempat yang paling tinggi sebab tempat tertinggi terletak di tempat terendah. Inilah teladan Kristus – Allah yang rela turun ke dalam palungan yang dianggap rendah tetapi justru inkarnasi Tuhan mengajarkan kita untuk memiliki kerelaan untuk turun ke dalam dunia yang “ rendah “. Bagaimana dengan kita ? kita lebih suka perintah sana perintah sini ketimbang turun sendiri dalam pelayanan. Kenapa demikian ? gak punya kerelaan !


5. Belajarlah mengucap syukur atas pemberian Tuhan baik kecil maupun besar meskipun penderitaan ada karena semuanya untuk keselamatan dan kebahagiaan kita, oleh karena itu tetaplah berdoa agar kita senantiasa menyadari anugerah Allah di setiap detik kehidupan kita. Problem kita adalah cinta kita kepada Tuhan belum kuat dan sempurna ? kenapa bisa demikian ?


5.1 Karena kesulitan sedikit aja, pekerjaan yang engkau mulai akhirnya engkau tinggalkan. Kesulitan membuat kita jenuh dan akhirnya membuat kita putus semangat dan meninggalkan pekerjaan itu. Justru kesulitan tetap membuat kita “ sukacita “ menjalan pekerjaan kita. Masalahnya soal kerelaan, kita kurang rela menjalani lika liku perjalanan pekerjaan kita dengan sukacita akhirnya alami kesulitan,ngomel. Tidak alami kesulitan, juga ngomel. Dalam hal ini kita harus sadar bahwa itu jiwa pemalas, banci, gojik ! Belajarlah dari Mao Tze Dong – you gue nan, you pang fak, you shi wang – ada kesulitan, ada solusi, ada harapan. Oleh karena itu orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan manusia pasti adalah orang yang kuat berdiri hadapi tantangan maupun percobaan.


5.2 Karena kita masih suka melihat “ nilai pemberian “ ketimbang “ perasaan kasih “. Jika kita hanya melihat nilai pemberian, saudara bisa seenaknya mengatakan ini bernilai dan ini tidak bernilai karena tidak sesuai dengan seleramu sehingga orang demikian jatuh ke dalam semangat matre ! berapa banyak orang memberikan hadiah dengan sungguh-sungguh dalam keterbatasan ekonominya tetapi dihina-hina didepan umum sehingga pemberi hadiah tersebut minder ! itu congkak namanya ! justru nilai kekalnya bukan disana tetapi perasaan kasih itulah “ meaningnya “.


5.3Kehilangan fokus untuk memegang teguh dan mengarahkan diri selalu kepada Tuhan. Tubuh manusia yang berdosa selalu berusaha melawan dan mengagalkan keinginan baik kita untuk confession kepada Tuhan maupun worship kepada Tuhan dan kita bukannya bergumul di dalam Tuhan tetapi kita sendiri memberikan “ excuse “ kepada diri sendiri – oh I am just human ! misalnya kita lakukan dosa besar tetapi gak pernah minta ampun kepada Tuhan, itu satanic mind ! justru saat musuh memberikan pikiran yang jahat dan kotor, kita harus usir dan katakan “ Enyahlah engkau roh jahat dan kotor ! Yesus akan sertaiku dan menjadikanku “ spiritual warrior “ dan kamu akan dibuat malu oleh-Nya “. Terkadang kita bisa jatuh bangun tetapi tetaplah bangun dan tetaplah berkali-kali bangun dan selalu rendah hati bersandar kepada Tuhan saja. Perjuangkanlah itu ! Belajarlah dari Pdt. Dr. Stephen Tong : kita harus memiliki :
- courage without fear ; keberanian tanpa takut
- consistency without compromise ; konsistensi tanpa kompromi
- fighting without surrender ; berperang tanpa menyerah.

Tuhan memberkati kita semua, Cia Yo !

Dalam Kristus
Daniel Santoso
Xiamen, China

No comments:

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...