Sunday, May 02, 2010

From Paradise to Calvary

From Paradise to Calvary. Bagaimana kita mengerti hal ini? Bagaimana kita melihat benang merah yang menghubungkan Surga dengan Kalvari? Surga dipahami sebagai a place of perfection. Menurut John Macarthur, Surga adalah:
a. Perfect Pleasure. Kenikmatan sempurna yaitu di dalam hadirat Tuhan. Berada di dalam hadirat Tuhan adalah the fullness of joy (kepenuhan sukacita).
b. Perfect Knowledge. Pengetahuan sempurna (1 Korintus 13:12). Pengetahuan yang memiliki perbedaan kualitatif dengan pengetahuan manusia yaitu Kebenaran Allah.
c. Perfect Comfort. Kenyamanan sempurna yaitu di dalam kasih-Nya.
d. Perfect Joy. Sukacita sempurna.
Inilah keindahan surga. Sayangnya manusia enggak dapat menikmati surga, mencicipi surga karena manusia hidup di dalam dosa dan manusia cenderung berusaha menciptakan surga menurut imajinasinya sendiri. Mereka lebih suka mencari “perfection” menurut seleranya sendiri daripada ikut “perfection” selera Tuhan. Suatu kali saya membeli sebuah sabuk, waktu saya bawa kasih ke SPG-nya, dia kaget melihat saya, dan ia mengatakan bahwa ia akan mengambilkan sabuk yang baru dari gudang. Kenapa? Rupanya sabuk yang saya mau ambil itu ada cacatnya. Waktu ia ambilkan barang dari gudang, baru saya mengiyakan kalo sabuk yg ia bawa jauh lebih baik kondisinya daripada yang tadi saya pilih. Langsung saya tertegun sebentar memikirkan, kalau manusia begitu jeli terhadap kecacatan, kenapa mereka kok tidak jeli terhadap “perfection” Allah? Bagaimana manusia dapat menikmati “perfection” tersebut? Perfection Surga hanya dapat manusia nikmati di saat manusia menuju ke The Mount of Execution yaitu Kalvari. Buat apa manusia melihat kepada Kalvari? Seringkali kita hanya mengatakan bahwa Kalvari adalah tempat Allah menyatakan kasih-Nya kepada dunia melalui anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus.. Memang, kasih adalah message universal, memang di dalam Alkitab, hukum yang paling terutama tertulis: Kasihilah Allah dan kasihilah sesamamu. Akan tetapi, Yesus Kristus rela datang ke dalam dunia bukan hanya menyatakan aksi kasih kepada manusia saja tetapi menggenapi apa yang telah dijanjikan oleh Allah. Janji keselamatan Allah digenapi di dalam Kristus.

Kita dapat menikmati makna Jumat Agung hanya disaat kita kembali kepada konsep Kovenan Allah (Janji Allah).
1. Kovenan Allah adalah Anugerah Allah. I will be your God and you are my people. Dalam zaman konsumerisme, brand name menjadi populer sekaligus menjadi kebanggaan kita disaat kita hidup bersamanya. Misalnya kaum hawa bakal pede kalo tasnya pakai Louis Vuitton atau Gucci. Kaum adam pede kalo jasnya pakai Ermenegildo Zegna. Kaum muda-mudi bakal tampil trendi kalo mereka pakai baju merk ZARA, H&M. Mereka bangga dengan brand name tersebut. Bagaimana kita mengkaitkan ini dengan Allah? Nama Allah menjadi satu-satunya brand name yang seharusnya membuat kita bersukacita sekaligus waspada atas keteledoran kita yang bakal menjadi batu sandungan di atas nama Allah.Allah begitu suci tetapi manusia tidak dapat hidup suci karena fallen into sin. Oleh karena itu kenapa Adam mati (Kejadian 3:2) secara fisikal dan spiritual. Karena mereka telah kehilangan kemuliaan Allah. Allah adalah Kudus (Imamat 9:2). Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, tiada seorangpun dapat menyelamatkan mereka untuk hidup di dalam kekudusan Allah dan memuliakan Allah. Tidak ada jalan yang dapat memberikan arah maupun alternatif bagi manusia untuk memuliakan Tuhan dengan konsep yang benar karena manusia telah kehilangan standar dalam memuliakan Tuhan, apalagi konsep manusia tentang apa itu kebenaran. Hanya Inisiatif Allah dari Sorga yang dapat menyelamatkan manusia berdosa melalui penderitaan Yesus Kristus di atas bukit Kalvari.
2. Kovenan Allah tidak dapat dilepaskan dari Keselamatan bagi anak-anak Tuhan. Kenapa demikian? Karena tanpa Darah Kristus tercurah bagi manusia maka tidak ada keselamatan maupun pengampunan dosa yang dapat memberikan pengharapan kepada manusia dalam perjalanan hidup mereka (Ibrani 9:20, Roma 4:25). Konsep Salib Kristus yang mencucurkan darah-Nya untuk menebus dosa manusia menjadi poin krusial dalam konsep keselamatan manusia karena salib Kristus mengambil posisi dimana Adam telah jatuh ke dalam dosa saat makan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat di Taman Eden. Salib Kristus menggantikan posisi Adam, diri kita sebagai keturunan Adam. Darah-Nya membersihkan jiwa kita untuk kembali berbalik kepada Allah dan hidup di dalam kemenangan setelah dibelenggu oleh dosa Adam. Inilah kuasa keselamatan Allah bagi manusia di dalam janji-Nya. Puji Tuhan!
3. Kovenan Allah ada berkat sukacita. Oleh karena darah-Nya tercurah bagi manusia maka kita adalah milik-Nya. Tidak perlu takut terhadap kesulitan-kesulitan hidup yang pasti kita alami, karena keselamatan kita di dalam Kristus, SECURE. Justru kita harus melampaui setiap kesulitan-kesulitan yang ada karena inilah panggilan surgawi kita yang membawa setiap kita terjun ke dalam sebuah pelayanan yang dilihat dan dinilai oleh Allah untuk berani menyatakan panggilan Allah bagi anak-anak Tuhan untuk memberitakan Injil.

Sadarkah engkau atas anugerah Allah dalam hidupmu? Sadarkah keselamatan satu-satunya hanyalah di dalam Kristus? Adakah sukacita dalam kehidupanmu? Hanya kembali kepada Yesus Kristus maka engkau akan belajar mencicipi pengucapan syukur atas seluruh anugerah Allah, keselamatan dan sukacita mengikut Dia. Itulah pengenapan janji Allah yang seharusnya menjadi makna jumat Agung kita semua . Itulah Kovenan Allah yang turun dari Surga datang ke dalam dunia, Kalvari yaitu di dalam Kristus., From Paradise to Calvary – From A Place of Perfection to The Mount of Execution. Only Christ, The Only Way To God. Tuhan memberkati.

Dalam Kasih-Nya
Daniel Santoso
Beijing, China

No comments:

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...