Thursday, February 01, 2007

Forever Love


Di dalam dunia ini banyak insan-insan mengejar “ forever love “ dengan segala imaginasi mereka yang “ happy ending “, sayangnya sebagian fakta membuktikan “ forever love “ benar-benarlah imaginasi sempurna yang tidak dapat dipahami oleh manusia secara sempurna. Dari putus hubungan antara sesama saudara, keluarga, kekasih kita membuat setiap kita mengalami kepesimisan di dalam menegakkan satu motto “ forever love “ yang real dan kita banyak mengatakan “ come on man, be realistic “. Apa yang terjadi disini ? Disinilah krisis pondasi cinta manusia terjadi. Apakah memang krisis itu arus terjadi ? Jika memang demikian apa yang seharusnya menjadi pondasi atau kekuatan di dalam hubungan kasih sayang ? Apakah Allah berperan di dalam hal ini ?


Ada sebuah kisah dimana ada seorang narapidana yang bernama Jean Valjean yang baru dibebaskan setelah mendekam selama 19 tahun dalam penjara yang dingin dan gelap, memperoleh kesulitan untuk menginap di motel karena masa lalunya. Walaupun kini ia memiliki uang dan berperilaku tetap cukup sopan , tidak seorangpun mengizinkan tinggal ; berita sudah tersebar luas; bahwa ia seorang bekas narapidana. Setelah seorang penduduk setempat menolak permintaan Valjean yang hanya memesan semangkuk sup dan ingin berteduh sejenak di kebun, seorang petualang yang malang itu harus menahan terpaan angin yang dingin seraya memutar otak. Ia menyelinap ke dala gubug kecil di kebun lain dan tempat berjerami sudah siap menunggunya. Tidak alam setelah ia melepaskan mantelnya, ia mendengar suara mengeram di luar. Di pintu luar tiba-tiba muncul kepala anjing bulldog yang besar. Ternyata ia salah masuk ke rumah seekor anjing.

Valjean cepat-cepat keluar tetapi sebelumnya anjing yang galak itu sudah mengoyakkan pakaiannya. Valjean berhasil melarikan diri , melompat pagar dan akhirnya duduk di atas sebuah batu besar. “ Saya bahkan kurang beruntung dari si anjing “. Katanya. Petualang yang malang itu terus berkelana. Tidak lama kemudian ia menemukan bangku kosong di depan sebuah kantor percetakan, lalu berbaring di sana. Baru saja ia mau duduk, muncul seorang wanita yang ramah dan mengatakan kepadanya bahwa ada penginapan Cuma-Cuma di seberang jalan di sebuah rumah kecil. Valjean pergi ke sana dan diterima dengan hangat di rumah pastor Myriel. Pastor yang ramah itu memberi mantan narapidana itu makanan, pakaian , penginapan Cuma-Cuma dan membantu Valjean memulihkan tenaganya. Petualang itu sangat heran melihat keramahan dan perhatian pastor tersebut. Setelah tidur nyenyak yang singkat, mantan narapidana itu bangun. Dengan berjingkat-jingkat ia pergi ke dapur, mencuri perak dari penolangnya lalu melarikan diri ke kegelapan malam. Penguasa setempat menangkap Valjean dengan hasil curian perak tersebut dan mengantarnya kembali ke rumah pendeta itu dan siap memenjarakannya sekali lagi. Valjean sangat terkejut ketika Pastor Myriel turun tangan “ Dan kamu membawanya kembali kemari ? “. Myriel berkata kepada polisi itu “ Semuanya salah paham “. Kemudian pastor itu berkata kepada Valjean, “ Temanku, sebelum engkau pergi, ini uang perakmu, ambillah . “ Myriel mengambil 2 mata uang perak dari mantelnya dan memberikannya kepada mantan narapidana itu.
Ungkapan Kasih dan Pengampunan dari Pastor Myriel telah mengubah karakter pribadi dari Valjean. Setelah momen itu berlalu ,Ia kemudian merantau ke tempat lain dan ia menjadi seorang pekerja industri dan kelak menjalankan sebuah pabrik dimana ia dikenal karena sikapnya yang adil dan penuh kasih terhadap pekerjanya. Penduduk kota mendukungnya untuk menjadi walikota dan akhirnya ia memenangkan pemilihan itu. Ia dikenal menjadi seseorang yang murah hati dan kemurahhatiannya sudah dikenal oleh masyarakat.
Pernahkah saudara mendengar kisah ini ? Kisah ini saya ambil dari novel “ Les Miserables “ , kisah tentang bagaimana si narapidana Jean Valjean menerima kasih tanpa syarat dari seorang pastor dan membuka dirinya untuk mencintai orang lain. Kisah ini begitu mengharukan serta mengerakkan hati para pembacanya pada abad ke 19 lalu dikembangkan di dalam dunia teater sehingga kisah inipun menjadi kisah drama musikal yang begitu populer bahkan sampai pada abad ke 20, kisah ini dikembangkan lagi menjadi sebuah film drama yang lebih mengerakkan hati para penontonnya. Penyerahan dan kasih yang penuh pengorbanan demikian menghasilkan kisah yang amat mengagumkan. Les Miserables dianggap sebagai novel klasik karangan Victor Hugo. Namun cinta kasih yang diberikan pendeta itu dan kelak diteruskan Jean Valjean dan perwujudan kasih itu bukan sekedar kisah dongeng semata.

Hikmah yang dapat kita terima di dalam kisah ini adalah suatu realita paling penting untuk membantu hubungan kasih sayang yang bermasalah. Karena apabila kita memberi cinta, mereka yang sangat memerlukannya – khususnya mereka yang paling dekat di keluarga kita – dipulihkan dan mendapat harapan baru. Pengarang Perancis, Victor Hugo melukiskan betapa kasih tanpa syarat dari seorang pastor berhasil meluluhkan kekerasan hati Jean Valjean dengan kasih bahkan mengasihi orang lain dengan penuh pengorbanan sehingga Valjean termotivasi berbuat baik kendati hal itu berarti ia harus kehilangan kenyamanan pribadi dan mengancam kepentingan dirinya sendiri. Victor Hugo pernah menulis demikian. “ Kebahagiaan sejati dalam hidup merupakan pengakuan atau conviction bahwa kita dicintai “.

Banyak yang sependapat dengan sang pengarang termasuk Freud dan William James. Sigmund Freud mengatakan Kasih adalah persyaratan utama dari kesehatan mental. William James mengatakan bahwa prinsip terutama di dalam sifat manusia adalah keinginan atau hasrat ingin dihargai.

Parapemimpin agama dan aliran masa kinipun setuju bahwa cinta kasih menduduki pusat atau inti dalam pencarian seseorang. Tetapi sangat disayangkan bahwa dalam dunia sekarang ini, pusat perhatian kita lebih banyak pada penerimaan kasih ketimbang memberikan kasih.
Sebagian besar pasangan yang banyak saya kenal dan temui mengeluhkan hubungan mereka dengan pasangan dengan alasan kurangnya perhatian, rasa dihargai dan kurangnya kasih sayang selama berjalannya tahun mereka jalani. Mereka merasakan ada kekurangan di dalam hal ini dan mereka mulai berusaha menjelajah untuk mencari apakah cinta yang sejati itu. Kasih sayang merupakan suatu kebutuhan emosional manusia yang paling sensitif dan dalam. pendapat yang bernada sama dikemukakan oleh Gary Chapman dan Dr. James Dobson. Adalah suatu realita bahwa banyak sekali masalah-masalah yang terjadi khususnya di dalam hubungan kasih sayang antar pasangan. Apa yang menjadi masalah disini ? Masalahnya adalah Fokus dari kasih sayang itu sendiri. Mengapa demikian ? Karena begitu banyak hubungan pacaran maupun perkawinan salah menetapkan suatu fokus bahwa kita hanya memusatkan perhatian kepada menerima kasih. Itu adalah fokus yang salah dan fatal ! Justru selain kita memusatkan perhatian menerima kasih, kita juga harus memberikan kasih. Itulah Fokus yang benar dan suatu fakta dasar bahwa setiap orang ingin menjadi orang yang berarti. Disinilah kesalahan yang sering kali dilakukan khususnya oleh sebagian pasangan pria. Pasangan pria sangat mengharapkan cinta kasih dari pasangan wanita dan biasanya sang pria suka mengambil suatu keputusan bahwa jika sang wanita tidak mendekati ia dan tidak mengasihi dia maka sang pria merasa ingin jauh pergi daripadanya. “ Ia menunggu cinta sebelum ia mencintai. Akan tetapi, seseorang harus mulai mengambil inisiatif. Mengapa hal itu harus datang dari orang lain ?

Inilah masalah dari hubungan kasih sayang antar pasangan. Di dalam dunia ini kita dapat melihat begitu banyaknya pasangan-pasangan baik sudah menikah maupun masih di dalam tahap pacaran tetapi sebagian dari mereka memiliki konsep tentang cinta yang salah. Love is not emotion ! Love is not Passion ! Dalam kenyataannya, cinta kasih merupakan sikap dengan perilaku yang sesuai. Cinta adalah sikap yang menyatakan “ Saya memilih untuk memperhatikan minat dan kepentinganmu. Bagaimana saya bisa membantumu ? “. Kemudian kasih itu diungkapkan dalam perilaku. Kalau cinta itu berbau emosi dan nafsu maka cinta itu menguntungkan alias duniawi tetapi cinta yang sejati adalah cinta yang rela dirugikan. Mengapa demikian ? Jika kita melihat Allah Bapa yang mencintai manusia baik dan jahat, Allah tidak menerima keuntungan di dalam kasihNya. Justru KasihNya membuatNya rugi. Pertanyaan yang muncul adalah “ Mengapa Allah kok rela menjalani semuanya ini ? Semuanya karena kasihNya yang tanpa syarat buat kita semua. Itulah Kasih sebenar ! Saudara … Cinta bukanlah sesuatu yang gampang atau sederhana ! Lazimnya, banyak sebagian dari para remaja memiliki suatu pemikiran bahwa cinta adalah hal yang paling sederhana didunia untuk dimengerti: sangat mudah untuk dimengerti: sangat mudah untuk mencintai: tidak membutuhkan pemikiran ataupun upaya. Cinta hanya sekadar melakukan sesuatu yang alami. No !!! Suatu fakta bahwa cinta itu mahal dan cinta meminta banyak dari orang yang mencintai bahkan apabila memberi merupakan sukacita yang sesungguhnya.

Pepatah emas mengatakan “ Lakukan terhadap orang lain apa yang ingin mereka lakukan terhadapmu “. Hal ini sesungguhnya merupakan definisi cinta. Cinta adalah perbuatan yang keluar dari hati dan pikiran. Cinta adalah perbuatan yang tumbuh dari sikap “ I will give my best to him / her “. Cinta adalah melakukan sesuatu bagi orang lain yang juga diinginkan diperbuat terhadapmu. Dasar Cinta Kasih adalah cara berpikir dan berperilaku. Dari dasar itu maka akan tumbuh suatu pengertian, saat kita mencintai kekasih kita, walaupun kita memiliki perasaan negatif tentang dia ataupun sakit hati terhadapnya … tidak mengurangi bobot cinta kasih kita kepada kekasih kita. Saya dengan penuh keyakinan berani menyatakan bahwa pada saat hubungan kasih sayang berada di dalam komitmen perkawinan maka saudara akan melihat orang yang menjadi pasangan saudara, yang akan berjuang dan mempertahankan saudara dan setia berdoa demi saudara walaupun keadaan menjadi buruk. Itulah anugerah Allah kepada manusia. Di dalam Kitab Kejadian 2:18, kita dapat melihat bahwa meskipun Adam akrab dengan
Tuhan, Ia hidup dalam taman Firdaus tanpa kemiskinan, kelaparan, penderitaan, tangisan. Ia memiliki bumi dengan segala yang dilimpahkan Tuhan kepadanya, Ia memiliki Allah sebagai Bapanya tetapi ia tetap memerlukan seseorang lainnya. Ia memerlukan hubungan antar manusia. Disini D. Sscheunemann berpendapat bahwa Adam merasakan adanya pengalaman kesunyian dan kegelisahan eksistensial. Lalu Allah Bapa berkata “ Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia ( Kejadian 2:18). Kata ‘ Sepadan ‘ memiliki makna yang begitu dalam yaitu saling melengkapi. Sesudah menciptakan manusia agar saling mencintai lalu Allah menyatakan kehendaknya tentang keluarga “ Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikian mereka bukan lagi dua melainkan satu . Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia ( Markus 10:7-9 )”. Tetapi karena dosa manusia menghalangi semuanya itu sehingga cinta sudah diselewengkan oleh egoisme, nafsu, kecemburuan, kecurigaan, ketidakmatangan, kelemahan manusia sehingga cinta tidaklah romantis seperti yang dijanjikan.

Kenyataan bahwa cinta itu suatu perbuatan ketimbang emosi berarti bahwa saya bisa mencintai pasangan saya walaupun saya tidak memiliki perasaan emosional yang hangat terhadapnya. Anda dan saya mungkin saja mempunyai perasaan negatif dan masih memilih untuk mencintai pasangan kita. Itulah sebabnya mengapa dalam abad pertama, rasul Paulus menuliskan kepada para suami “ Cintailah Istrimu, sebagaimana Kristus mencintai gereja dan mengorbankan nyawanya “ ( dengan mati di atas kayu salib ). Dalam surat yang lain, Paulus menantang seorang wanita tua untuk ‘ mendidik mereka yang lebih muda untuk mencintai suaminya ‘. Cinta kasih bisa dipelajari karena bukan merupakan suatu emotion. Mengapa ? Karena Emosi yang berdiri sendiri tidaklah berarti. Perasaan yang tidak dibimbing oleh pemikiran rasional terkadang dapat menyesatkan kita. Jika memang demikian, maka cinta yang tidak dibantu oleh intelek memang merupakan cinta yang buta.

Perbuataan kasih kita cenderung menstimulir perasaan positif dalam diri pasangan. Emosi ini mendorong pasangan kita untuk menanggapi. Apabila pasangan kita mengungkapkan perbuatan kasih terhadap kita, maka perasaan kita bereaksi dan kita mulai merasa hangat terhadapnya. Dengan demikian perasaan cinta itu tumbuh dari perbuatan kasih. Kehangatan emosional bisa dilahirkan kembali dalam sebuah perkawinan, namun merupakan hasil dari perbuatan kasih. Jika kita hanya sekedar menunggu agar perasaan hangat itu muncul kembali, kita mungkin menunggu dengan sia-sia; akan tetapi jika kita memilih melakukan perbuatan kasih terhadap pasangan kita; kita mengerakkan siklus perputaran yang menstimulir perasaan yang hangat.
Dari semua yang dijabarkan di atas , apakah yang menjadi kekuatan cinta sebenar bagi manusia ? Bagi saya , kekuatannya adalah komitmen. Komitmen kepada Tuhan, Komitmen pada diri sendiri, komitmen pada kekasih kita selama hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, bukan kehendak diri sendiri. Beri yang terbaik buat Tuhan, Beri yang terbaik buat kekasih kita, beri yang terbaik buat diri kita sendiri sesuai dengan apa yang diperkenankan oleh Tuhan. Tanpa komitmen maka hubungan kasih sayang lemah karena tidak ada dasar yang kuat ! Tanpa komitmen maka tidak ada tempat berpijak untuk melangkah bersama menuju tujuan ! Tanpa komitmen maka tidak ada harapan tuk berjuang ! Disinilah bentuk suatu pengabdian ! Tetapi Pada saat saudara memproklamirkan komitmen, saudara harus terlebih dahulu bergumul kepada Tuhan. Jika saudara memproklamirkan komitmen berdasarkan kehendak diri sendiri lalu saudara mengandalkan diri saudara sendiri maka saudara tetap gagal ! Mengapa demikian ? Karena saudara tidak memiliki kekuatan di dalam memelihara komitmen yang saudara proklamirkan. Tiada seorangpun yang dapat mengandalkan dirinya sendiri selain bersandar kepada kehendak Allah.

Oleh karena itu, kita sebagai orang kristen haruslah selalu meyakini apa yang dinyatakan oleh John Calvin bahwa Selain Diri Allah, tidak ada hal yang lebih besar dari kehendak Allah. Kekuatan cinta bukanlah keluar dari manusia tetapi Allah. Dialah yang empunya Kasih Abadi yang tidak pernah dapat dimiliki oleh ilah-ilah lain. Karena kasihNya yang begitu besar sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi Juruselamat dunia ini. Melalui apa ? penderitaan dan kematianNya di atas kayu salib di bukit Golgota tetapi ia tidak hanya mati meninggalkan kita sebatang kara tetapi ia bangkit dari kematian membuktikan bahwa Ialah Kasih yang sanggup mengubah segalanya. Ia bangkit dan naik ke sorga menyediakan tempat bagi anak-anakNya. Ini menunjukkan KasihNya yang tidak pernah berubah. Salah satu pekerjaan Tuhan Yesus saat ia turun ke dunia adalah menyatakan kepada saudara dan saya bahwa Allah mengasihi saudara dan saya dengan cara yang sangat pribadi. Kematian Kristus di atas kayu salib adalah suatu Pengabdian atau komitmen Terbesar yang tidak pernah dilakukan oleh seorangpun selain Allah karena tidak ada yang mampu memberikan cinta tanpa syaratNya kepada manusia yang penuh dengan dosa ini. Oswald Chamber menegaskan bahwa Allah tidak menuntut kita untuk meniru Yesus Kristus, namun Dia menghendaki kita untuk mengundang hidup Yesus untuk dinyatakan dalam daging kita. Ialah empunya Kasih Abadi itu. Saudara … Seberapa luas kasih Allah ? Cukup luas untuk seluruh dunia ini. Apakah saudara termasuk dalam dunia ini ? kalau begitu maka saudara dan saya termasuk dalam kasih Allah. Saya setuju dengan John Owen bahwa “ Tidak akan ada cinta sejati atas hal-hal rohani dalam diri manusia, kecuali bila terjadi pembaruan rohani atau kelahiran baru dalam hidup mereka, sebagai karya dari anugerah Allah dan kuasa IlahiNya. “ Sebab jika Allah tidak menghendaki karya mencipta maka penciptaan itu tidak ada dan tidak ada ciptaan apapun yang terjadi. Jika Allah tidak menghendaki karya penebusan , maka tentu tidak ada umat siapapun yang ditebus. Begitu juga jika Allah tidak menghendaki adanya karya pewahyuan maka tiada satupun yang bisa mengenal Dia akan kebenaranNya. Maka kehendak Allah adalah unsur mutlak yang menentukan segala sesuatu di dalam alam semesta. Disinilah teologi reformed berperan dalam penegasan konsistensi kehendak Allah dan kedaulatan Allah berdasarkan rencana yang tidak berubah sepanjang sejarah. Maka kekuatan cinta adalah komitmen yang sesuai dengan kehendak Allah. Biarlah kita kembali kepada Alkitab bahwa hubungan yang dikehendaki Allah tidaklah dapat dipisahkan oleh siapapun juga. Dan satu hal lagi yang selalu saya ingat bahwa kita harus menegakkan tekad yang kuat hanya untuk mau mempermuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. ( Di dalam Westminster Shorter Catechism ( Katekismus Westminster ) diungkapkan “ Apakah yang menjadi tujuan tertinggi dari hidup manusia ? “ Jawabnya adalah “ untuk mempermuliakan Tuhan dan bersukacita di dalamNya senantiasa. Bagaimana dengan kita ? Sudahkah kita memuliakan Dia ? Apakah kita telah memahami betapa besar kasih yang Ia berikan kepada kita semua ? Bagaimana saudara dengan pasangan saudara ? Sudahkah kita memperhatikan orang yang kita sayangi dengan tulus hati, tidak mengharapkan untuk menerima cinta saja tetapi memberikan cinta kita kepada mereka. ? Sudahkah kita berdoa bagi kekasih saudara, mendukungnya pula di dalam segala kebutuhannya ? Terakhir, Sudahkah saudara menerima komitmen saudara sebagai kekuatan kasih sayang saudara kepada orang lain ? Sudahkah saudara menyerahkan semua komitmen saudara kepada Tuhan agar semuanya berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak terjeblos ke dalam ambisi pribadi ? Kiranya melalui Firman Tuhan, kita semakin dikuatkan oleh Tuhan melalui komitmen yang Tuhan telah percayakan kepada kita semuanya dan biarlah kita tidak semena-mena menikmati anugerah Allah yang indah ini. amen ...
Forever Love
Ev. Daniel Santoso
Beijing, China

No comments:

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...