Friday, February 05, 2010

Ad Fontes

Sebuah kata reformasi yang mendorong setiap hati nurani manusia kembali kepada sumber kehidupan kekal, Back to the sources! Di dalam Filsafat Modern, Hegel mengatakan bahwa kesalahan terbesar dari manusia di dalam sejarah adalah manusia tidak mau belajar sejarah. Kenapa sejarah menjadi penting? Karena di dalam sejarah banyak kelimpahan prinsip, teladan, pengalaman, pengajaran yang baik dilakukan oleh orang-orang sebelum era kita hari ini. Di dalam kekristenan, kita dapat melihat tokoh-tokoh yang memberikan “spiritual insight” kepada kita mengenai apa itu kekristenan, apa itu doktrin, apa itu penginjilan, apa itu buah pelayanan seperti Augustine, Martin Luther, John Calvin, Jonathan Edwards. Mereka bukanlah tokoh-tokoh biasa. Mereka adalah kaum intelektual yang menjadi instrumen belas kasih dan anugerah Allah. Poin penting dalam hidup mereka adalah Scripture Alone menjadi “the guiding principle” dalam setiap karya-karya yang menakjubkan tersebut. Terlintas dalam benak saya, bagaimana hidup saya hari ini? Fakta hidup manusia membuat manusia tidak peduli terhadap sejarah, mereka lebih menyukai hidup “liar” di dalam kreativitas membuat sejarah baru melalui inovasi populer, tanpa kembali kepada “ad fontes” yang sesungguhnya.

1. Ad fontes is the work of God

Siapakah sumber hidup manusia? Apa sumber hidup manusia? Bagaimana sumber mengisi hidup manusia? Mengapa manusia harus memiliki sumber hidup? Pertanyaan “worldview” ini seharusnya mengugah setiap kita untuk “realized” bahwa ini bukan sebuah pertanyaan tetapi ada konfirmasi bahwa Allah adalah sumber hidup manusia. Firman Allah adalah sumber hidup manusia. Karya Allah adalah sumber yang mengisi hidup manusia. Kasih anugerah Allah rela turun ke dalam dunia tuk membawa manusia yang “fallen into sin” kembali kepada Allah. Sumber hidup manusia adalah karya Allah. No offense!

2. Ad fontes is given to us in Christ

Sumber hidup sejati tidak bisa dilepaskan dari Anugerah Allah. Tidak ada seorangpun dapat mengusahakan dirinya menemukan sumber hidup yang sejati dengan status “fallen into sin”. Ad fontes hanya dapat diwakili oleh Allah. Nihilisme hanya bikin ad fontes manusia semakin nihil. Sekali lagi, Manusia tidak mungkin dapat mengerti ad fontes tanpa karya Allah. Karya Allah diberikan kepada kita melalui Yesus Kristus untuk menebus dosa orang percaya dan membawa setiap orang percaya mencicipi “taste of ad fontes in Christ” yang mengerti makna hidup manusia yang sesungguhnya hanyalah di dalam Allah.


Dalam Kristus
Daniel Santoso
Taipei, Taiwan, ROC

No comments:

Peran Gereja dalam Dunia  Yoh 8:21-29, 30-32 Bagaimanakah seharusnya gereja berperan di dalam dunia ini? Khususnya Hamba Tuhan, jemaat, dan ...